Mempelajari gaya belajar anak untuk mengoptimalkan proses pembelajaran adalah hal utama yang wajib untuk dilakukan. Analisa ini akan menjadi pegangan dalam memberikan metode pengajaran supaya jauh lebih efektif. Sehingga, potensi maksimal dapat diperoleh untuk meningkatkan pengalaman belajar menyenangkan dan mudah untuk dimengerti.
Macam-macam Gaya Belajar pada Anak
Menjadi orang tua, ada banyak hal yang harus dipelajari dan diperhatikan. Tidak hanya tumbuh kembangnya, namun juga metode pengajaran dalam pembelajaran. Hal ini akan membantu anak memperoleh bakat dan ilmu secara maksimal untuk bekal masa depannya.
Baca juga: 10 Manfaat Les Privat yang Harus Anda Ketahui
Setiap anak memiliki cara terbaik untuk bisa menerima pembelajaran. Identifikasi gaya belajar tersebut, menjadi cara paling efektif dalam mengoptimalkan penyerapan ilmu di masa emas tersebut. Berikut ini berbagai pengertian serta macam-macam gaya belajar anak yang harus kita ketahui.
Spasial
Spasial merupakan sebuah istilah pembelajaran secara visual. Seorang anak dengan gaya belajar ini, dapat menyerap informasi dengan optimal jika metode pembelajarannya adalah melihat gambar.
Pemberian stimulasi dan penjelasan melalui gambar akan jauh diterima oleh mereka, daripada memberikan penjelasan secara teoritis atau dengan kata-kata. Mereka cenderung lebih menyukai identifikasi gambar, pembelajaran grafik, tabel serta diagram.
Penerapan gaya belajar visual dapat menentukan sang buah hati untuk memiliki bakat artistik. Sekaligus imajinatif dan kompetitif. Mereka cenderung dapat melihat gambaran pembelajaran secara menyeluruh dengan baik.
Saat mendengarkan pelajaran, mereka cenderung membutuhkan media untuk memahami arahan guru, dengan mencoret-coret kertas atau melakukan kegiatan visual lainnya.
Gaya Belajar dengan Musik
Musik menjadi sebuah perantara pembelajaran dalam gaya belajar secara auditori. Adapun penjelasan dari gaya ini adalah, anak-anak memiliki kemampuan belajar dan memproses seluruh informasi yang diperoleh melalui indera pendengaran mereka.
Seperti mendengarkan buku audio, musik, serta ceramah. Ciri khas utama pada anak yang menyukai gaya ini, umumnya sangat tidak suka membaca.
Mereka cenderung akan tertarik pada buku-buku audio, mempelajari musik, dan lain sebagainya. Anak dalam karakteristik gaya belajar auditori, umumnya memiliki bakat seni tinggi serta menyukai media pembelajaran dengan perantara suara.
Kinestetik
Adanya gaya belajar satu ini, memungkinkan pembelajaran asyik bagi anak-anak yang aktif. Mereka cenderung lebih antusias untuk merasakan pengalaman secara langsung, daripada hanya duduk mendengarkan pembelajaran di kelas. Salah satu ciri anak membutuhkan pendampingan belajar dengan gaya ini adalah ketika mereka merasa gelisah di kelas.
Nah, jika anak terlalu aktif, energik, dan suka bergerak mencoba metode pembelajaran ini sangat dianjurkan. Anak-anak berkebutuhan khusus seperti ADHD misalnya, berpeluang besar untuk menyukai gaya belajar aktif secara kinestetik ini.
Gaya Belajar Analitik
Anak yang mempunyai style belajar analitik biasanya mampu memahami, menelaah, hingga meneliti suatu hal yang mereka pelajari secara rinci. Mereka yang memiliki gaya belajar ini umumnya lebih spesifik dan teratur dalam berbagai hal.
Sehingga membuat anak dapat mengerjakan tugas secara bertahap dan berurutan sesuai dengan instruksi. Seorang anak juga akan cenderung lebih disiplin dalam banyak hal.
Mereka juga cenderung mencari hubungan sebab-akibat dan lebih memilih situasi yang memungkinkan mereka untuk berpikir secara teratur dan sistematis. Gaya belajar ini sangat cocok untuk mata pelajaran yang memerlukan pemahaman konsep secara rinci dan analisis logis. Seperti matematika atau sains.
Linguistik
Metode pendekatan dalam pembelajaran satu ini, juga seringkali disebut sebagai gaya belajar verbal. Anak yang menyukai gaya belajar ini, cenderung menghindari tipe pembelajaran berbasis angka, atau penafsiran visual abstrak melalui grafik dan diagram.
Mereka akan jauh lebih mudah memproses informasi pada saat menulis, membaca serta berbicara. Apabila buah hati memiliki perkembangan yang baik dalam hal menulis, membaca serta berbicara maka ada baiknya mencoba metode pembelajaran satu ini untuk memaksimalkan bakat mereka dengan baik.
Gaya Belajar Secara Logis
Metode pembelajaran ini, cenderung disukai oleh anak-anak dengan penalaran logis yang baik. Mereka akan lebih mudah memproses fakta apabila pembelajarannya melibatkan sistem, urutan sekaligus fakta di lapangan.
Pendekatan pembelajaran yang umum dilakukan biasanya bersifat terorganisir atau metodis. Namun demikian, salah satu kelemahan anak dengan kebutuhan gaya belajar ini terletak pada kreatifitasnya. Mereka cenderung akan kesulitan saat melakukan berbagai gaya kreatif, seperti menggambar atau kegiatan lainnya.
Ciri utama anak dengan kebutuhan gaya belajar ini umumnya memiliki kegemaran dalam memecahkan teka-teki logika, menyukai kegiatan pemecahan masalah serta pembelajaran penalaran dengan rumus matematika.
Gaya Belajar Interpersonal (Pembelajaran Sosial)
Anak dengan gaya belajar satu ini cenderung memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik. Mereka mampu menerima umpan balik perihal berbagai tema pembicaraan atau ide-ide khusus.
Mereka menyukai tipe pembelajaran berkelompok, dalam memproses informasi. Namun kekurangan dari gaya belajar satu ini ialah mereka akan merasa tidak percaya diri jika melakukan berbagai kegiatan secara individu.
Gaya Belajar Soliter
Tipe gaya belajar soliter sendiri merupakan karakteristik pembelajaran dengan membiarkan anak menyerap informasi dalam suatu ruangan pada situasi yang tenang. Gaya belajar ini, cenderung akan terganggu untuk menerima informasi pada keadaan lingkungan ramai dan bising.
Mereka juga sangat menghindari pembentukan kelompok belajar. Tipe gaya belajar soliter, biasanya digemari oleh anak-anak yang suka belajar sendiri dan bersikap mandiri.
Anak-anak dengan gaya belajar ini cenderung introspektif dan memiliki pemahaman kuat tentang diri mereka sendiri, termasuk kelebihan dan kelemahan mereka. Mereka menikmati waktu untuk berpikir dan merenung.
Dengan kemampuan untuk mengatur diri sendiri, anak-anak intrapersonal dapat membuat rencana belajar yang sesuai dengan ritme dan kebutuhan mereka sendiri. Sering kali memanfaatkan jurnal, refleksi pribadi, dan penetapan tujuan untuk mencapai kesuksesan akademis dan pengembangan pribadi.
Peran Orang Tua Dalam Menganalisis Gaya Belajar Anak
Orang tua memiliki andil penuh dalam menganalisa serta memfasilitasi gaya belajar buah hati mereka. Hal ini menjadi langkah awal untuk menentukan lembaga pendidikan yang sesuai demi mengasah kreativitas mereka.
Terdapat berbagai macam bakat potensial pada anak, yang bisa mereka kembangkan dengan baik. Salah satunya dengan pemilihan lembaga pembelajaran sesuai sejak dini.
Dalam hal menentukan gaya belajar, orang tua bisa memberikan berbagai metode pembelajaran secara variatif untuk mengetahui dan menganalisa dengan baik bidang apa yang mereka sukai. Bisa juga dengan pemberian kegiatan tambahan untuk bisa mendapatkan gambaran terhadap minat dan bakat terpendam mereka.
Melalui pendekatan ini, orang tua dapat memberikan arahan serta memfasilitasi media pembelajaran buah hati mereka dengan baik. Lingkungan yang kondusif juga merupakan satu dari sekian hal wajib dan menjadi pertimbangan penting. Anak-anak harus memiliki bekal masa depan sejak dini, dengan arahan orang tua mereka.
Mengetahui gaya belajar anak dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga mereka dapat mencapai potensi maksimalnya.
Masing-masing anak tentu memiliki karakter dan cara belajar yang berbeda-beda. Tidak ada salahnya untuk mencoba beberapa metode belajar di atas untuk menemukan gaya seperti apa yang paling cocok.
Pingback: Panduan Mengaji untuk Pemula: Mengenal Huruf Hijaiyah -