Bahaya “BRAIN ROT” Bagi Kalangan Anak Usia Sekolah dasar dan Cara Menanggulanginya – Lbb Andromeda
Hallo teman” semua, di dunia semakin canggih ini tentu kalian sudah tidak asing lagi dengan penggunaan Gadget yang selalu ada dalam kehidupan sehari” kita.
Namun, kini bertebaran di Sosial Media tentang fenomena Brain Rot, apakah kalian juga pernah dengar? Ataupun bahkan belum samasekali tau tentang fenomena ini? Oleh karena itu di sini saya mau menjelaskan apakah itu “Brain rot” dan apakah dampak dari fenomena tersebut dan bagaimanakah cara menanggapi dan menanggulangi dari dampak tersebut. Oke mari kita mulai.
Apakah itu “Brain Rot”?
Brain Rot adalah istilah yang menggambarkan kondisi di mana seseorang terlalu sering menggunakan gadget untuk mengakses konten-konten Sosial Media yang tidak bermanfaat, yang sehingga bisa mempengaruhi kemampuan berfikir kritis dan dan produktivitas dari si pengguna tersebut.
Brain Rot dapat juga diartikan sebagai “kerusakan otak” secara metaforis. Hal Ini terjadi ketika otak terbiasa menerima hiburan instan dari media sosial, video game, maupun konten video yang tidak mendidik. Hal ini sering dialami oleh berbagai kalangan ya teman-teman, terutama bagi anak-anak dari usia 3-15 tahun, dimana usia-usia produktif untuk belajar, khususnya anak sekolah dasar.
Bahaya Brain Rot pada Anak Sekolah Dasar
Anak-anak usia sekolah dasar sedang berada dalam masa perkembangan berfikir yang sangat penting. Mengkonsumsi konten yang kurang berkualitas dalam jangka waktu yang lama dapat membawa dampak buruk bagi mereka.
Nah, Inilah Bahaya Brain Rot bagi si Anak :
Penurunan Kemampuan Belajar:
Sulit berkonsentrasi sehingga kesulitan dalam belajar di kelas dan ketika memahami persoalan yang ada di pelajaran.
Bsca Juga : Masalah dan Solusi Belajar Anak Usia Dini
Gangguan Emosional:
Menyebabkan si Anak cenderung mudah baper, mudah cemas dan sering emosi, karena mereka terlalu banyak mengkonsumsi konten-konten yang seharusnya tidak di tonton di usia tersebut. (konten dewasa)
Kurangnya Interaksi Sosial:
Terlalu sering di depan layar gadget, sehingga si Anak cenderung lebih suka menyendiri dan memilih bermain gadget daripada bermain dengan teman se usianya ataupun dengan keluarga termasuk orang tuanya sendiri, sehingga kemampuan sosialnya menurun.
Risiko Kesehatan Fisik:
Dikarenakan terlalu sering di depan layar gadget, juga berimbas pada kesehatan mata si Anak yang bisa menyebabkan mata minus ataupun gamgguan susah tidur, maupun obesitas dikarenakan kurang nya aktifitas bergerak si Anak.
Nah, itulah dampak buruk dari “Brain rot” pada kalangan usia anak produktif, khususnya anak sekolah dasar.
Sekarang kita fokus ke Bagaimana Cara Menanggulangi fenomena “Brain Rot”?
Berikut beberapa cara untuk menanggulangi Bahaya Brain Rot:
Batasi Waktu Bermain Gadget
Memang sulit untuk menerapkan hal ini di zaman sekarang, namun jika tidak di biasakan maka tidak ada perubahan, lalu yang harus dilakukan adalah di biasakan untuk membatasi waktu penggunaan gadget, misalnya maksimal 1-2 jam per hari. Gunakan sisa waktu untuk kegiatan yang lebih produktif seperti membaca, bermain di luar, atau mengerjakan hobi.
Berikan Contoh yang Baik
Pastikan orang tua menjadi panutan dari anak-anak, dikarenakan si anak lebih cenderung meniru kebiasaan dari orang tua, berikan contoh dalam mengurangi penggunaan gadget di depan anak. Hal tersebut akan menjadi contoh untuk anak supaya mengurangi pemakaian penggunaan gadget
Dorong Aktivitas Fisik dan Sosial
Ajak anak bermain di luar rumah, mengikuti kegiatan olahraga, atau sekedar bertanya tentang keseharian mereka di sekolah. Hal tersebut akan membuat anak merasa di perhatikan dan anak akan teralihkan oleh penggunaan gagdet. Dan untuk meningkatkan kemampuan motorik maupun berinteraksi sosial.
Mengajarkan Manajemen Waktu dan Disiplin
Ada kalanya kapan waktu untuk bermain, kapan untuk belajar dan ber-istirahat yang cukup, bantu anak-anak mengatur waktu untuk belajar, bermain, dan istirahat. Buat jadwal harian yang seimbang dan mudah diikuti, sehingga anak lebih mudah tertarik melakukannya.
Memberikan Edukasi
Memberikan arahan dan edukasi dengan anak tentang dampak buruk penggunaan gadget secara berlebihan. Karena tidak baik bagi kesehtan maupun kecerdasan, gunakan media gambar atau cerita yang mudah dipahami untuk menjelaskan supaya anak lebih merasa tertarik.
Baca Juga: Layanan edukasi dan konsultasi Gratis – Lbb Privat Andromeda
Dampingi Anak untuk belajar
Motivasi dari orang tua sangat penting bagi si anak, terutama dalam belajar, maka dari itu mencoba mendapingi si anak dalam belajar, mengerjakan tugas PR merupakan hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemauan belajar dan mengurangi peggunan gagdet
Baca Juga : Belajar Calistung dan Metode yang Efektif
Memfasilitasi Anak untuk Ikut Program Bimbingan Belajar Maupun Les Private
Hal tersebut dapat meningkatkan kemauan anak untuk belajar dan anak juga lebih tertarik karena anak menemukan pengalaman baru ketika di tempat les banyak anak” baru dan lingkungan yang baru sehingga anak lebih bersemangat untuk mengikuti.
Les private juga salah satu pilihan yang bisa mengatasi “Brain Rot”
Les privat memberikan solusi lain yang dapat membantu anak mengoptimalkan waktu mereka. Dengan bimbingan guru privat, anak-anak mendapatkan perhatian khusus yang tidak selalu bisa mereka dapatkan di kelas reguler. Guru privat mampu menyesuaikan metode pengajaran dengan gaya belajar dan kebutuhan anak, sehingga bisa lebih mudah memahami materi yang sulit.
Baca Juga: Layanan edukasi dan konsultasi Gratis – Lbb Privat Andromeda
Kelebihan Les Privat:
- Pendekatan Personal: Guru privat fokus pada kebutuhan spesifik anak, membantu mereka memahami kesulitan dalam pelajaran
- Waktu Fleksibel: Memiliki jadwal yang fleksibel, sehingga anak tetap bisa belajar tanpa mengurangi waktu bermain atau istirahat.
- Peningkatan Percaya Diri: Anak yang merasa kesulitan dalam kelas sering kehilangan rasa percaya diri, dengan metode ini anak rasa percaya diri mereka meningkat, karena setiap saat bisa memperhatikan mereka.
- Lingkungan Belajar yang Nyaman: Belajar di rumah bersama guru privat memungkinkan anak lebih nyaman dan bebas bertanya dan berpendapat, tanpa merasa takut ejekan oleh teman-teman sekelas atau sebayanya.
Kesimpulan
Berbagai Cara meminimalisir dampak Bahanya Brain Rot, yaitu kerja sama antara orang tua, guru, dan anak itu sendiri. Dengan membatasi waktu pemggunaan gagdet, menyediakan aktivitas alternatif, dan memberikan bimbingan, anak-anak dapat terhindar dari dampak buruk “Brain rot”. Mari kita bersama-sama menciptakan lingkungan yang baik dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.